Bahasa Pemrograman Visual Basic
Posted on: July 9, 2009
- In: STIKOM Bali
- 1 Comment
Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer. Komputer memerlukan kepastian dan logika/algoritma yang baik dan benar untuk dapat melakukan suatu instruksi tertentu. Karena pikiran manusia yang tidak terstruktur maka harus dibuat terstruktur dengan bahasa pemrograman tersebut.
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi (High Level Language) dimana bahasanya lebih dekat dan mudah dimengerti oleh manusia. Visual Basic yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung obyek (Object Oriented Programming = OOP).
Jenis jenis bahasa pemrograman secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:
- Bahasa Mesin adalah bahasa yang berisi kode-kode mesin yang hanya dapat diinterpretasikan langsung oleh mesin (komputer). Sering juga disebut native code (bahasa yang sangat tergantung pada jenis mesin tertentu). Bahasa ini merupakan bahasa tingkat terendah (Low Level Language) dan berupa kode biner: 0 dan 1. Esekusi bahasa ini sangat cepat tapi sangat sulit pula untuk dipelajari manusia. Contoh: untuk mesin IBM/370. Misal; 0001100000110101 = 1835 yang berarti mengkopikan isi register 5 ke register 3.
- Bahasa Assembly adalah bahasa simbol dari bahasa mesin. Setiap kode bahasa mesin memiliki simbol sendiri dalam bahasa Assembly. Misalnya
ADDuntuk penjumlahan,MULuntuk perkalian,SUBuntuk pengurangan, dan lain-lain. Sekumpulan kode-kode bahasa Assembly dapat membentuk makroinstruksi. Bahasa Assembly juga memiliki program pen-debug-nya,tidak seperti bahasa mesin. Misalnya: Turbo Assembler dan debug di DOS. Assembler akan mencocokkan token simbol dari awal s/d akhir, kemudian dikodekan menjadi bahasa mesin. Eksekusinya cepat, masih lebih mudah dipelajari daripada bahasa mesin, ukuran file hasil sangat kecil. Tetapi tetap kurang bersahabat untuk dipelajari (not resembles human language) dan programnya sangat panjang. - Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language) yang lebih dekat dengan bahasa manusia. Bahasa ini juga memberikan banyak sekali fasilitas kemudahan pembuatan program, misalnya: variabel, tipe data, konstanta, struktur kontrol, loop, fungsi, prosedur dan lain-lain. Contoh bahasa ini: Pascal, Basic, C++, dan Java. Bahasa ini mendukung information hiding, enkapsulasi, dan abstract data type. Bahasa tingkat tinggi terdiri dari beberapa generasi, misalnya generasi ke-3 (Pascal, C/C++) dan generasi ke-4 (Delphi, VB, VB.NET, Visual Foxpro). Dibandingkan bahasa mesin dan Assembly, High Level Language lebih mudah dipelajari dan bahasanya mendekati permasalahan yang akan dipecahkan, kode program pendek tetapi eksekusinya menjadi lebih lambat.
Bahasa pemrograman Visual selain Visual Basic antara lain adalah Visual C++, Visual Java dan Visual Foxpro.
Kesimpulan: Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic juga memberikan banyak sekali fasilitas kemudahan pembuatan program, misalnya: variabel, tipe data, konstanta, struktur kontrol, loop, fungsi, prosedur dan lain-lain. Sesuai dengan perkembangan tehnologi dan kebutuhan komputing saat ini bahasa ini terus dikembangkan kemapuannya. Release terbaru dapat di download disini.
Silahkan kirim komentar anda dibawah. Mohon maaf jika ada kekeliruan pada artikel ini, saya hanya manusia biasa yang sering (bgt) melakukan kesalahan. 🙂
——————————————————————————————————–
Artikel ini dimuat sebagai ‘Tugas’ pada akhir Semester 4 mata kuliah Pemrograman Visual 1, STIKOM Bali yang di bimbing oleh Dosen Dody Sanjaya, ST.,MM.KOM.
Kesan saya selama masa perkuliahan oleh Bapak Dody adalah beliau cukup konsisten dan efektif baik dari cara penyampaian materi kuliah, kebijakan aturan perkuliahan maupun keseimbangan antara penyampaian dan pemahaman teori dan praktek tentang subjek-subjek yang diajarkannya. Sehingga mahasiswa memiliki gambaran jelas tentang “apa dan mengapa” hal tersebut penting dengan menceritakan pengalaman, studi kasus, teori-teori dan kenyataan dilapangan. Semuanya dibawakan dengan ringan, informatif dan menyenangkan. Walaupun mata kuliah pemrograman dan algoritma sangatlah rumit, bagi mahasiwa pemula, topik ini menjadi menarik dan menantang, sedangkan bagi mahasiswa berpengalaman, mereka merasa kalau mereka sedang menerima pengetahuan yang bernilai dari praktisi yang kompeten, yang tahu mana yang penting dan tidak. Karena semua pengetahuan pada akhirnya haruslah praktis dan bermanfaat bagi orang banyak.
Imagination is more important than knowledge
Love Is Not Demanding
Posted on: December 1, 2008
To be demanding isn’t all bad, but there are many ways in which it can be unloving. It is one thing to be persistent in asking or requiring something, but excessively demanding one’s own way regardless of others’ rights or how they are treated indicates self-centeredness. Overly demanding people are not concerned with what others want because they are mostly concerned with themselves. And they can be very insensitive and uncaring when it comes to getting what they want. Demanding people are often forceful in trying to get their way. They might use manipulation, threats, or any other means to get what they want.
There is a controlling aspect in being overly demanding that actually leads to a lack of control. So the less control a demanding person feels in a situation or over someone, the more demanding they may become. Most people do not like to feel controlled or dominated. There is an old saying, “If you love something, set it free. If it comes back, it’s yours. If it doesn’t, it never was.” Love requires that we give people freedom to be themselves, without any restrictions imposed upon them to meet our demands in our way.
Demanding people feel entitled to what they believe are their rights. They have certain expectations of people and they disregard their boundaries if they are in their way. They have a difficult time taking “no” for an answer because the goal is to get what they want. As you can imagine, most people are not comfortable being around a person who is overly demanding. Their selfishness communicates a total disregard for the needs and desires of others. It is the opposite of love which is selfless and giving.
To be truly selfless is to enjoy giving others first place. Rather than demanding your own ways, you can demonstrate love for someone by putting their needs above your own. To be selfless is to put yourself aside and help them to get ahead. It is to find true contentment and joy in considering what is in the best interest of someone else other than yourself. It is to seek their good. Selflessness also doesn’t impose its own expectations and desires on someone else. It allows people the freedom to make their own choices. Selflessness respects others’ decisions and loves them regardless of whether or not you agree. When selfless, you treat people properly and respect their boundaries. Selflessness is the essence of love. You cannot have love without selflessness.
Simple, yet always forgettable in the first place.
Siang tadi aku buka ngecek imel, anjrit!.. mosok ditinggal semalam aja dah 79 unread messages! ternyata dari milis nya BBC. Duh, akun imelku yang satu ini biasanya damai aman sentosa, paling banter 5 imel sehari itupun kalo peak season macam menjelang hari raya ato musim tagihan jatuh tempo. Well mungkin buat BBC nanti tak ganti ke akun lain.
Dari milis gw tau kalo BBC dapet penghargaan tadi malam di Pesta Blogger 2008 di Jakarta. BBC seru juga ternyata, pertama kali ketemu anak-anak BBC waktu acara Megibung di Kertalangu yang juga mengundang blogger dari Amerika, Australia, Singapura, Malaysia dan Filipina.
Selamat buat Bali Blogger Community (BBC) atas award nya. Salut buat kalian semua! 😀
More info about this event:
– Tempo Interaktif
– Komunitas Kreatif Bali
– Baliblogger.org
Ngiring Sareng Sami 